Kicauan
Secara
standar, kicauan (tweet) pengguna dapat terlihat oleh umum, namun pengguna
dapat membatasi pengiriman kicauan hanya bagi pengikut mereka. Pengguna bisa
"berkicau" melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel
(seperti untuk telepon pintar), ataupun melalui layanan pesan singkat (SMS)
yang tersedia di negara-negara tertentu. Layanan-layanan tersebut bersifat
gratis, kecuali layanan SMS, yang dikenakan biaya oleh penyedia layanan seluler.
Pengguna
bisa berlangganan kicauan pengguna lain dengan cara mengikuti (follow) pengguna
yang bersangkutan, dan pengguna yang mengikuti tersebut akan menjadi pengikut
(followers) bagi pengguna yang diikutinya. Sebutan lainnya adalah tweeps,
singkatan dari Twitter dan peeps. Pengguna bisa memeriksa orang-orang yang
membatalkan pertemanan (unfollowing) melalui layanan pihak ketiga. Selain itu,
pengguna juga bisa memblokir pengguna lain yang telah mengikuti mereka.
Twitter
memungkinkan penggunanya untuk "berkicau" melalui ponsel, layanan
pesan singkat, ataupun melalui aplikasi yang dirilis untuk tablet dan telepon
pintar tertentu. Twitter kerap dibanding-bandingkan dengan klien Internet Relay
Chat (IRC) berbasis web. Pada tahun 2008, dalam sebuah esai di majalah Time,
penulis teknologi Steven Johnson menyatakan bahwa mekanisme dasar Twitter
"sangat sederhana".
Konten
Perusahaan
riset Pear Analytics menganalisis 2.000 kicauan pengguna Twitter di Amerika
Serikat selama dua minggu pada bulan Agustus 2009, dari pukul 11:00 am sampai
5:00 pm (CST), dan membaginya ke dalam enam kategori:
Celotehan
tak berarti – 40%
Percakapan
– 38%
Pesan
berulang/retweet – 9%
Promosi
diri – 6%
Spam
– 4%
Berita
– 4%
Format
Pengguna
dapat mengelompokkan kicauan menurut topik atau jenis dengan menggunakan tagar
(hashtag) – kata atau frasa yang diawali dengan tanda "#". Sedangkan
tanda "@", yang diikuti dengan nama pengguna, digunakan untuk
mengirim atau membalas kicauan pada pengguna lain. Untuk memosting ulang
kicauan pengguna lain dan membaginya pada pengikut sendiri, terdapat fitur
retweet, yang dilambangkan dengan "RT". Pada akhir 2009, Twitter
menambahkan fitur "daftar" (list), yang memungkinkan pengguna untuk
mengirim dan membalas kicauan pada daftar pengguna, bukannya pada pengguna
secara perorangan.
Kapasitas
kicauan yang ditetapkan dibatasi 140 karakter untuk alasan kompabilitas dengan
pesan SMS, memperkenalkan notasi singkat dan bahasa slang yang umum digunakan
dalam SMS. Batas 140 karakter ini telah meningkatkan penggunaan layanan
penyingkat URL seperti bit.ly, goo.gl, dan tr.im, serta layanan penampung
konten seperti Twitpic, memozu.com, dan NotePub, untuk mengakomodasi konten
multimedia dan teks yang panjangnya lebih dari 140 karakter. Sejak Juni 2011,
Twitter telah menggunakan domain sendiri, yakni t.co, untuk menyingkat otomatis
semua URL yang diposting di situsnya.
Topik Hangat
Sebuah
kata, frasa, atau topik yang lebih banyak dibicarakan daripada topik lainnya
disebut dengan topik hangat/tren (trending topics). Suatu topik bisa menjadi
tren karena adanya upaya terpadu oleh pengguna, ataupun karena adanya suatu
peristiwa yang mendorong orang untuk membicarakan satu topik tertentu. Topik
ini membantu Twitter dan penggunanya untuk memahami apa yang sedang terjadi di
dunia. Twitter sendiri telah mengubah algoritma topik hangat terdahulu untuk
mencegah manipulasi tren.
Aplikasi dan Seluler
Ada
banyak layanan dan aplikasi klien Twitter yang bisa digunakan untuk menambahkan
dan memantau konten, ataupun untuk mengirim dan membalas kicauan, di antaranya
adalah Telly (layanan berbagi video, dulunya bernama Twitvid), TweetDeck,
Salesforce.com, HootSuite, dan Twitterfeed. Pada tahun 2009, hampir setengah
kicauan diposting dengan menggunakan antarmuka pengguna web, dan sebagian
besarnya menggunakan aplikasi pihak ketiga (berdasarkan riset terhadap 500 juta
kicauan yang dilakukan oleh Sysomos).
Twitter
memiliki aplikasi seluler untuk iPhone, iPad, Android, Windows Phone,
BlackBerry, dan Nokia s40. Ada juga situs web bagi perangkat seluler, layanan
Twitter SMS, dan MMS. Twitter membatasi penggunaan aplikasi pihak ketiga dengan
menerapkan batas 100.000 pengguna.
Pada
31 Agustus 2010, aplikasi Twitter pihak ketiga diwajibkan untuk menggunakan
OAuth, metode otentikasi yang tidak mengharuskan pengguna untuk memasukkan kata
sandi mereka ke dalam aplikasi. Sebelumnya, metode otentikasi OAuth bersifat
opsional. Saat ini, metode ini diwajibkan dan metode otentikasi kata sandi/nama
pengguna tidak lagi bersifat fungsional. Twitter menyatakan bahwa metode OAuth
ini akan "meningkatkan keamanan dan pengalaman ber-Twitter yang lebih
baik.
Verifikasi Akun
Pada
bulan Juni 2008, Twitter meluncurkan program verifikasi, yang memungkinkan para
selebriti dan figur publik untuk memverifikasi akun mereka. Program ini awalnya
ditujukan untuk membantu pengguna mengenali akun selebriti yang benar-benar
dimiliki oleh selebriti tersebut, bukannya akun palsu. Sejak saat itu, program
ini telah digunakan untuk memverifikasi akun para pengusaha dan figur publik
yang mungkin tidak aktif berkicau, namun masih ingin mempertahankan kontrol
atas akun yang menyandang nama mereka.